Dilema Mendaftarkan Anak ke SD di Usia Berapa?
Waktu terus berputar maju, wajah zaman pun turut berganti. Dahulu, orang memasukkan anak ke sekolah dasar di usia enam tahun. Bahkan dengan berbekal tinta koreksi, banyak orangtua yang memalsukan data kelahiran sehingga anak mereka bisa duduk di bangku kelas satu sekolah dasar saat baru berumur lima, atau empat tahun.
Sekarang, sekolah dasar Negeri mewajibkan anak berusia tujuh tahun untuk bisa mendaftar. Tentu banyak orangtua yang mengerutkan dahi, pasalnya merasa anak mereka sudah memiliki kemampuan yang memadai untuk menyerap pelajaran, padahal masih berusia di bawah tujuh tahun. Pemikiran yang kerap beredar adalah “Anak saya masih enam tahun, tapi sudah pintar kok.” atau “Pernah lihat anak umur tujuh tahun, tapi tidak sepintar anak saya.”
Sebenarnya apa yang dijadikan patokan anak sudah mampu dimasukkan ke sekolah dasar? Apakah pemerintah harus menerima demonstrasi besar-besaran karena telah membuat ketetapan yang tidak adil?
Ratih Zulhaqqi, M.Psi, psikolog anak dari klinik tumbuh kembang Kancil kepada detikHealth menjelaskan, "Pada usia tujuh tahun, anak dianggap paling siap secara fisik maupun psikis. Untuk diam di kelas sampai siang, sudah siap." Jadi dilihat kesiapan fisik dan psikis anak untuk menerima pelajaran, dan kesiapan itu dicapai saat sudah menginjak tahun ke tujuh usia anak. Gerakan motorik, otot dan saraf telah terbentuk, contoh jelasnya adalah anak berumur tujuh tahun sudah lebih mantap dan kokoh dalam mempergunakan alat tulis dan gambar, dibandingkan anak yang berusia di bawahnya.
Menurut psikolog Lia Boediman, M.S..C.P., Psy, D., anak harus mengalami kematangan aspek kognitif, bahasa, motorik, sosial-emosional, dan kemandirian. Karena itulah, kemampuan membaca dan berhitung saja tidak cukup. Sudah banyak sekolah dasar yang menjalankan tes kematangan sekolah pada semua calon anak didiknya. Kematangan kelima aspek itu secara lengkap dibutuhkan anak untuk proses belajar, jadi tidak hanya kemampuan kognitif tapi juga kematangan emosi.
Sementara Parenting Indonesia menunjukkan apa saja yang merupakan indikasi kesiapan anak untuk bersekolah. Selain usia, patut dicek juga kesiapan anak itu, apakah sudah mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar dan menyerap pelajaran.
Kesiapan fisik dapat dilihat jika anak sudah mampu mengikuti instruksi, misalnya untuk duduk tenang dan fokus dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Kesiapan mental terlihat jika anak sudah mampu menerima dan mengungkapkan gagasan melalui ucapan kata-kata, dan apakah anak sudah bisa melakukan percakapan yang tidak keluar dari konteks dengan teman atau orang dewasa lainnya.
Kemampuan dasar akademis juga perlu diperhatikan untuk memasukkan anak ke sekolah dasar. Apakah anak sudah bisa membedakan bentuk-bentuk seperti segitiga, segiempat, lingkaran, dan lainnya. Anak yang sudah bisa mengingat fakta atau detil sesuatu yang terjadi, mengetahui huruf dan membilang angka, berarti sudah siap untuk menerima dan menyerap pelajaran di bangku sekolah.
Belum ada Komentar untuk "Dilema Mendaftarkan Anak ke SD di Usia Berapa?"
Posting Komentar