Tantrum Anak Bukanlah Mimpi Buruk di Siang Bolong

 

Tantrum Anak Bukanlah Mimpi Buruk di Siang Bolong

Temper tantrum, atau biasa disebut hanya dengan tantrum, adalah meledaknya emosi anak yang biasa ditandai dengan tangisan, teriakan, kemarahan, keras kepala, dan yang lebih parah, sampai memukul atau menendang barang atau orang lain. Tantrum biasa dipicu oleh masalah sepele, misalnya sekadar ada bagian kecil mainan anak yang lepas atau hal kecil lainnya. Tantrum biasa terjadi pada anak usia satu sampai tiga tahun pada saat mereka terlalu lelah, sudah mengantuk, atau sedang kelaparan. Seperti orang dewasa juga kan, kelelahan dan kelaparan juga sering menjadi pemicu emosi. Terlihat jelas bahwa anak kecil lebih sulit mengatur emosi dibandingkan orang dewasa.

 

Tantrum Anak Bukanlah Mimpi Buruk di Siang Bolong

Meski anak terlihat seperti mengamuk, tapi bukan berarti dia membenci kita.


Tantrum sebenarnya dialami anak karena sedang merasa frustrasi. Menurut Claire B. Kopp, professor di bidang applied developmental psychology di California's Claremont Graduate University, frustrasi tersebut disebabkan oleh kemampuan bahasa yang tidak imbang. Anak mulai mengerti banyak kata, tapi diri mereka sendiri masih sulit untuk mengucapkan kata-kata, sehingga mereka frustrasi karena menemukan kesulitan dalam mengungkapkan perasaan atau keinginan diri mereka sendiri.

Jika anak mengalami tantrum, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah tetap tenang. Menurut pengalaman yang diungkapkan pada BabyCenter, kemarahan orangtua hanya akan membuat anak semakin mengamuk. Anak bisa ikut tenang jika orangtua mereka tenang. Sesuai penjeasan dari Parents, orangtua harus bicara dengan tenang, beri pelukan pada anak sebagai bentuk kasih sayang. Setelah anak tenang, orangtua bisa memberikan hadiah karena anak telah berperilaku baik. Jika bicara pada mereka tidak berhasil, banyak trik yang bisa dilakukan. Misalnya, memberikan distraksi dengan mainan, benda-benda menarik di sekitar, atau pemandangan dan suasana dengan pindah tempat bersama anak.

Tantrum Anak Bukanlah Mimpi Buruk di Siang Bolong

Satu hal yang pasti, jika anak tantrum karena meminta sesuatu yang dilarang,


misalnya minta dibelikan mainan padahal kemarinnya baru saja mendapatkan mainan baru, maka jangan pernah menuruti kemauan mereka. Seperti disebut oleh WhatToExpect, Jika keinginan mereka dituruti, anak akan menganggap bahwa tantrum adalah kunci atau cara mereka untuk mendapatkan keinginan mereka. Kejadiannya akan selalu mereka ulang, yakni setiap ingin sesuatu, anak akan mengamuk agar keinginan mereka dipenuhi. Karena itu orangtua harus tegas, beritahu dengan lembut jika belum waktunya keinginan mereka dipenuhi. Misalnya, beritahu mereka untuk mainkan dulu mainan yang baru dibelikan kemarin, mainan baru akan dibelikan di bulan depan. Atau jika peraturannya kue akan diberikan setelah makan malam, maka ulang terus peraturan dan perjanjian tersebut dengan tenang, sehingga anak bisa mendengar dan menerimanya dengan baik.

Terakhir, jangan pernah menghukum anak secara fisik. Hukuman fisik ini seringkali terjadi karena orangtua hilang kontrol saat tersulut emosinya ketika melihat anak tantrum. Keamanan dan keselamatan anak adalah nomor satu yang harus dijaga oleh orangtua. Lebih baik abaikan dulu anak yang sedang tantrum jika orangtuanya juga ingin menenangkan diri sendiri. Ingat, orangtua harus selalu tenang di depan anak. Tidak apa-apa, jarak yang diberikan orangtua juga digunakan sang anak untuk menenangkan emosi mereka sendiri.

 

Belum ada Komentar untuk "Tantrum Anak Bukanlah Mimpi Buruk di Siang Bolong"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel